1.1.07

Pemimpin Harus Punya Visi

Dialog Peradaban
Kamis, 28 Desember 2006

Jakarta, Kompas - Seorang pemimpin harus mempunyai visi dan bisa melihat keluar (outward looking) untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Namun, realitas kepemimpinan nasional selama ini masih melihat ke dalam (inward looking), seperti katak dalam tempurung.

Penilaian itu disampaikan Kepala Center on Islam and State Studies Universitas Paramadina, Jakarta, Yudi Latif di Jakarta, Rabu (27/12). Soekarno adalah satu contoh pemimpin yang mampu keluar dari keterkungkungannya.

Untuk mendorong perubahan cara pandang pemimpin itu, Center on Islam and State Studies bersama Institute for Policy and Community Development Studies, ResPublica Institute, dan sejumlah orang yang peduli akan menggelar dialog antarperadaban di Jakarta. Dialog itu akan menghadirkan Presiden Venezuela Hugo Rafael Chavez Frias dan Presiden Bolivia Juan Evo Morales Ayma pada Maret 2007.

"Ini dialog yang mencerminkan pluralisme dan lintas kultural. Jika berhasil, ini menjadi modal yang baik untuk kepemimpinan nasional," kata Yudi.

Budiman Sudjatmiko dari ResPublica Institute menambahkan, Presiden Chavez dan Presiden Morales adalah dua figur pemimpin di Amerika Latin yang mampu melihat keluar dan bervisi. Mereka berani mengambil risiko untuk berhadapan dengan kekuatan besar dunia demi membawa kesejahteraan rakyatnya. (tra)

No comments: